Tuesday, September 24, 2013

Karamabura, Purwakarta nya Dompu!

Masih membekas pegal-pegal di sekujur kaki kala sengaja dipaksakan untuk bergerak melebihi yang biasa dilakukan. Semangat 45 dari tahun lalu memang masih membara, namun apalah daya fisik memang harus dilatih. Detik ini memang harus diniatkan untuk benar-benar olahraga... olahraga.. kalau ingin menyapa kawah tambora. 

Minggu, 22 September 2013, bang Edi menelepon dan memastikan bahwa saya sedang tidak sibuk saat itu. Oh,, oke. Petualangan kali ini kita akan menuju air terjun di desa Karamabura. Oia, Karamabura berada di perbatasan Kota Dompu dan Kabupaten Dompu. Jika teman-teman datang dari arah Bima, sebelum Palang "Selamat Datang di Kota Dompu" teman-teman bisa membelokkan kendaraan ke sebelah kanan menyeberangi aliran sungai. Ikuti saja jalan halus beraspal yang ada disana, nanti teman-teman akan menjumpai gapura Selamat Datang di Desa Karamabura". Dari situ, kita masih harus memacu motor kurang lebih 5 menit lah dan memarkir nya di sebuah Pengkolan. Nah dari pengkolan tersebut kita wajib turun ke bawah melewati tebing.

Jalan Beraspal menuju Desa Karamabura
Oia, perjalanan menuju air terjun kali ini tidak seperti perjalanan menuju Mada oi Ro'o atau ke Kantuntora yang biasanya landai dan tidak banyak kesulitan untuk mencapainya. Perjalanan kali ini memerlukan tenaga dan kehati-hatian ekstra. Mungkin bagi warga desa sana yang sudah terbiasa tidak ada masalah, tapi bagi saya yang masih asing di tempat tersebut, ini cukup ekstrim. Mbak Ayu saja sampai menangis saat pertama kali diajak ke air terjun ini (kata bang Edi). Saya pun masih tidak percaya ternyata saya sanggup turun naik tebing dan hampir terpeleset beberapa kali. 
Perjalanan Menuruni Tebing

Pas Pulang

Ngambilnya agak miring.. View dari atas
Kami yang awalnya berlima: Saya, Mbak Ayu, Bang Edi, Mas Wira dan Pacarnya Mbak Risa memutuskan berangkat ke Karamabura pada jam 13.00 WITA. Setelah mampir di rumah makan Adhyaksa dan warung di O'o, kami pun segera melanjutkan perjalanan. Tidak butuh waktu lama sebenarnya untuk mencapai air terjun, tapi ya itu tadi, karena memang turun dan naiknya yang ekstrim, jadi agak lama dan susah. 
Musim Kemarau, debit airnya kecil

Sekilas tebingnya hampir mirip Green Canyon

Coba-coba slow speed
Akhirnya sampailah kami di lokasi air terjun nya. Karena sekarang musim kemarau, debit airnya tidak terlalu banyak. Petualangan kali ini saya memutuskan untuk tidak terjun ke air karena ya.. biasalah wanita.. Takut aja nanti pas kena air, ada yang ikutan hanyut. hehehe.. Jadilah saya hanya menyaksikan teman-teman yang lain bereksis-eksis ria dengan bang Edi sebagai fotografernya. Sesekali main kecipuk air di area kaki saja. Setelah menghabiskan nasi makan siang kami, acara selanjutnya adalah ngerujak mangga. Ternyata mbak Risa dan Mas Wira sudah mempersiapkan dari rumah. Ih.. waaoww.. niat banget. emang.. hehehe :D
Rujak Party

Beberapa yang main air di sana

Sementara saya dan mbak ayu lebih memilih berleha-leha seperti ini
Tak berapa lama 2 orang teman mbak Risa datang. Jadilah kami bertujuh disitu menikmati angin dan percikan air dari atas. Setelah puas bermain air, tibalah waktunya pulang. Ya.. masih harus berjuang untuk bisa sampai ke atas. Bismillah saja!! 
Pose bertiga dulu sebelum pulang: Mbak Ayu, Bang Edi, Saya

Sesampainya diatas Mas Wira dan beberapa orang temannya memutuskan untuk mengambil gambar (lagi) di pematang sawah. Ya.. daerah di sekitar aliran sungai ini memang terlihat lebih subur dibanding daerah pertanian lainnya. Persawahannya pun dibuat terasering, jadi terlihat seperti berundak-undak, persis seperti persawahan di daerah Purwakarta dan sekitar Jawa Barat lainnya. Hal ini dikarenakan geografis Dompu sendiri yang memang lebih banyak bukitnya. 

Aahh... sangat kurang jika saya tidak membahas Kota Dompu yang sudah 1,5 tahun saya diami untuk mencari rejeki ini. Iya.. Janji.. Dompu akan saya kupas habis dari kacamata pendatang yang saya miliki. Pasti!!!

Parkir sebentar untuk sesi foto di pematang
 Perjalanan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mas Wira dan his girlfriend (sebagai pihak promotor), bang Edi (sebagai humas), mbak ayu, dan juga temannya mas wira dan mbak risa 2 orang (lupa kenalan.. hehehe.. Sampai jumpa lagi di wisata eksotik dompu berikutnya!!

No comments:

Post a Comment