Mau menulis entah memulainya dari mana. Positif deh minggu
ini adalah minggu tergalau yang pernah saya alami selama kurun waktu 6 bulan
belakangan ini. Lagi dan lagi, saya harus “kehilangan” mitra, sahabat sekaligus
saudara yang membuat saya amat sangat merasa nyaman berada di kota ini. Mungkin
perjalanan kemarin merupakan salah satu bentuk klimaks dari kebersamaan kami
selama ini. Puncak dari semua proses pemahaman yang baik, hingga akhirnya kita
sampai kembali pada suatu titik bahwa semua yang ada di dunia ini pasti
berotasi, pasti berganti. Tidak hanya bumi saja yang berputar, pun manusia juga
akan mengalaminya.
Perjalanan kemarin itu perjalanan yang “emejiiing” menurut
saya. Banyak hal-hal unik yang didapat, banyak momen indah tercipta dan tentu
saja banyak pelajaran tersirat yang bisa saya petik di dalamnya. Ah iya..
bicara tentang jodoh memang benarlah kata pepatah. “Tak peduli seberapa jauh
jarak yang membentang, tak peduli dia berada di belahan bumi bagian kutub
sekalipun, jika ia memang jodohmu, ia pasti akan kembali padamu”. Itu yang terjadi
pada Mbak Ayu dan Mas Gede yang akhirnya mengkukuhkan diri pada satu ikatan sacral
bernama pernikahan.
Ada yang menggelitik di hati saat mendengar keputusan mbak
bahwa ia akan ikut suami di Lunyuk. Otomatis, dengan kata lain dia akan pindah,
menetap dan menghabiskan hari tua di bumi Sumbawa bagian selatan itu. Berpisah dengan keluarga di Dompu berates-ratus
kilometer, menghabiskan waktu 7-8 jam perjalanan, dan harus menempuh waktu 3-4
jam untuk menuju ibukota kabupaten. Semua itu dilakukan atas dasar kecintaan
dan pengabdian terhadap pasangannya kini.
“Aku bersedia menua bersama mu dan menjadi ibu dari
anak-anak kita”, sebuah kalimat romantis yang saya dapatkan di akun twitternya.
Mungkin itu yang dinamakan “The Power of Love”. Asalkan
bersama orang yang dicintai, semua rintangan pasti akan teratasi. Apalagi bila
melewatinya bersama dengan orang yang benar-benar membuat kita nyaman, dan
membuat kita merasa jadi diri sendiri. Itu sesuatu hal yang cukup sulit untuk dicari.
Itulah yang membedakan kita dengan anak remaja masa kini. Jika pada saat remaja
orientasi mencari pasangan hidup adalah melihat “siapa kamu?? atau “Apa yang
kamu punya/bisa?”, kini orientasi itu mulai berubah.
Jujur, saya pun merasa demikian. Jika dulu kita berpikir, “Kamu
hebat, aku juga akan berusaha menghebatkan diri agar aku pantas bersanding
denganmu”. Mulailah kita berusaha membuat dia senang, melakukan apa yang dia
sukai, rela mengalah asalkan demi kebaikannya. Itu semua tanpa terasa membuat
kita belajar memahami orang lain sekaligus membuat kita menjadi tidak memahami
diri kita sendiri. Mengabaikan kebahagiaan diri sendiri untuk seseorang yang
dirasa “hebat”.
Waktu demi waktu berlalu, persinggahan demi persinggahan di
lalui, diskusi demi diskusi coba tuk diresapi, curhatan demi curhatan coba tuk
diambil pelajaran, hingga akhirnya saya berada pada suatu kesimpulan, “ternyata
bukan seperti itu yang saya cari, bukan seperti ini yang saya inginkan”. Saya tidak bisa
membayangkan bagaimana jadinya saya nanti jika hal itu saya alami sepanjang
hidup saya. Lelah itu pasti, yang lebih menyakitkan adalah rasa penyesalan
karena tanpa sadar membiarkan diri kita tersiksa oleh sesuatu yang awalnya
terlihat indah.
“Ah iya.. aku ingin bersamamu..”
“Bersama seseorang yang selalu membuatku rindu”
“Rindu akan belaian kasih sayang mu”
“Rindu dengan semua tingkah dan polahmu yang mampu membuatku
menyunggingkan senyuman”
“Tak peduli jika aku harus membangun semua dari nol
bersamamu”
“Tak peduli jika nanti nya aku akan jadi wanita biasa-biasa
saja”
“Biasa bagi yang lain, tetapi luar biasa bagimu”
“Sehingga aku bisa terus berbahagia bersamamu setiap hari”
“Aku ingin menjadi bagian dari tanggung jawabmu”
“Menjadi seseorang yang paling engkau khawatirkan”
“Sekaligus menjadi seseorang yang mampu menguatkanmu disaat
tak ada harapan sekalipun”.
“Aku tidak akan tergesa-gesa lagi kali ini”
“Aku akan sabar menanti, sampai akhirnya engkau pun
menyadari bahwa akulah yang selama ini kau cari”
"Hey kamu.. iya kamuuuu..."
"Cepatlah sadar.. Segeralah kemari.. bidadarimu ini selalu menunggumu disini" :))
No comments:
Post a Comment